Selasa, 01 September 2020

MERUMUSKAN MASALAH DALAM PENELITIAN

0

 A. TOPIK MATA KULIAH


    1. PENTINGNYA PERUMUSAN MASALAH
    2. DEFINISI MASALAH PENELITIAN
    3. CIRI FORMULASI MASALAH PENELITIAN YANG BAIK
    4. SUMBER RUMUSAN MASALAH
    5. LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
    6. CONTOH MASALAH PENELITIAN

B. MATERI

  1. PENTINGNYA PERUMUSAN MASALAH

Salah satu etika dalam melakukan penelitian adalah jujur, mengakui, atas  kelemahan penelitian yang dilakukan atau hasil penelitian yang didapatkan. Banyak hal penting yang harus ditentukan pada awal seseorang atau kelompok orang akan melakukan penelitian. Salah satunya adalah menentukan rumusan masalah. Perumusan masalah merupaka “organ” penting sebuah penelitian. Dengan perumusan masalah, penelitian menjadi terfokus dan terarah, termasuk dalam menentukan jenis-jenis data yang dibutuhkan sesuai penelitian yang dilakukan. “Dalam penelitian, penting untuk menentukan permasalahan pokok. Ketika sudah ditentukan permasalahan pokok, maka dapat dirincikan klasifikasi-klasifikasi permasalahannya

2.     DEFINISI MASALAH PENELITIAN

Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Setiap penelitian dimulai dari perumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Perumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui penelitian. Perumusan masalah itu muncul karena adanya gap atau kesenjangan antara kondisi realitas atau nyata (real life condition) dengan kondisi yang nantinya diharapkan (future expected condition). Uraian rumusan masalah ini harus didukung dengan teori, survei, standar, dan juga data yang relevan.

3.     CIRI FORMULASI MASALAH PENELITIAN YANG BAIK

Proses pembuatan rumusan masalah yang baik dan benar terdapat dalam semua unsur mata pelajaran. Baik biologi, kimia, sosiologi, geografi, fisika, ataupun yang lainnya. Setidaknya berikut adalah penjelasan tersebut;

a.     Bentuk Kalimat Pertanyaan

Rumusan masalah yang baik dan benar serta mengandung kualitas yang tinggi bentuk rumusan masalahnya harus berupa pertanyaan. Apabila bentuknya pernyataan maka antara rumusan masalah dengan tujuan penelitian akan tidak terasa bedanya.

b.     Singkat, padat, dan Jelas

Rumusan masalah harus berbentuk singkat, padat, dan jelas. Maksud dari singkat, padat, dan jelas adalah rumusan masalah harus berdasarkan pada permasalahan, subjek, objek, serta variabel penelitian. Namun yang perlu diingat adalah bentuk rumusan masalah harus berbentuk sebagai kalimat tanya. Karena jika tidak berbentuk kalimat tanya akan sulit dibedakan antara rumusan masalah dengan tujuan penelitian.

c.     Rumusan Masalah Harus Memiliki Nilai Penelitian

Nilai penelitian yang dimaksud dalam fungsi rumusan masalah adalah suatu rumusan masalah harus mewakili masalah apa sajakah yang hendak dikaji dalam pelaksanaan penelitian. Jika penelitian yang dibuat tidak berdasarkan dengan rumusan masalah. Maka nilai penelitian tersebut akan berkurang sehingga akan mengurangi fungsi dari penelitian itu sendiri.

d.     Memiliki Tujuan yang Jelas

Rumusan masalah yang tidak memiliki tujuan yang jelas menyebabkan penelitian akan kacau dan arahnya tidak menentu. Hal ini dikarenakan rumusan masalah memiliki fungsi agar penelitian dapat berjalan secara terstruktur sesuai dengan lingkup penelitiannya.

e.     Sesuai Kemampuan Peneliti

Karena rumusan masalah sifatnya adalah sebagai poros pelaksanaan penelitian, abpabila penggunaan rumusan masalah tidak sesuai dengan kemampuan peneliti maka yang akan ditakutkan penelitian tidak akan berjalan secara baik dan benar dan bahkan melenceng dari prosedur penelitian.

f.      Rumusan Masalah Harus Memiliki Unsur 5 W + 1 H

Maksud dari rumusan masalah harus memiliki unsur 5 W + 1 H adalah pertanyaan yang diajukan pada rumusan masalah harus berdasar pada what (apa) , when (kapan) , where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pembentukan 5W +1 H pada rumusan masalah memiliki dasar bahwa rumusan masalah harus berupa kalimat tanya. Pada unsur penulisan yan baik dan benar adalah setiap pertanyaan harus mengandung unsur 5 W + 1 H.

4.     SUMBER RUMUSAN MASALAH

Masalah dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber dari observasi, dedukasi dari teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi praktis dan pengalaman pribadi. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

a.     Observasi

Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian. Kebanyakan keputusan praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data empiris. Masalah penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan tertentu yang belum mempunyai dasar penjelasan yang memadai dan cara-cara rutin yang dalam melakukan suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi. Penyelidikan mungkin menghasilkan teori baru, rekomendasi pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam bahasan litelatur.

b.      Dedukasi dari teori

Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip umum yang penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan terhadap masalah yang diangkap dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan empiris praktik tentang teori.

c.     Kepustakaan

Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.

d.     Masalah sosial

Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya: seringnya menjadi perkelahian siswa antar sekolah dapat memunculkan pertanyaan tentang efektivitas pelaksanaan pendidikan moral dan agama serta pembinaan sikap disiplin. Banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggi menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat.

e.     Situasi praktis 

Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukan penelitian evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatan keputusan lebih lanjut.

f.      Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukan jawaban empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.(Purwanto, M.pd:109-111)

 

Menurut Suryabrata (1994:61-63), sumber-sumber masalah yang dapat diidentifikasi meliputi:

a.     Bacaan terutama hasil penelitian

Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dapat menjadi sumber identifikasi masalah. Tidak pernah ada penelitian yang tuntas. Penelitian selalu menampilkan masalah yang lebih banyak dari pada yang dijawabnya, karena dengan demikian ilmu pengetahuan selalu mengalami kemajuan.

b.     Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah

Diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah dapat menjadi sumber masalah penelitian karena para peserta dapat melihat hal-hal yang dipersoalkan secara profesional sehingga muncul masalah.

c.      Pernyataan pemegang otoritas (dalam pemerintahan dan ilmu pengetahuan).

Pernyataan pemegang otoritas dapat menjadi sumber masalah, baik otoritas pemerintahan maupun ilmu pengetahuan. Contoh pernyataan pemegang otoritas pemerintahan adalah pernyataan menteri pendidikan mengenai daya serap siswa SMU. Contoh pernyataan otoritas ilmu pengetahuan adalah pernyataan ahli pendidikan mengenai penjurusan di SMU.

d.     Pengamatan sepintas

Pengamatan sepintas dapat menjadi sumber masalah. Misalnya, ahli kesehatan menemukan masalah ketika menyaksikan dari mana penduduk mendapatkan air minum.

e.      Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi sebagai sumber masalah penelitian berkaitan dengan sejarah perkembangan dan kehidupan dengan sejatah perkembangan dan kehidupan pribadi atau profesional. (Purwanto, M. Pd: 111-112 )

 

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi

a.     Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.

Di dunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering perubahan itu tidak diharapkan oleh orang-orang tertentu, karena akan dapat menimbulkan masalah. Orang yang biasanya menjadi pemimpin pada bidang pemerintahan harus berubah ke bidang pendidikan. Hal ini pada awalnya tentu akan muncul masalah. Orang atau kelompok yang biasanya mengelola pendidikan dengan sistem sentralisasi lalu berubah menjadi desentralisasi, atau dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) maka akan muncul masalah. Orang biasanya menulis menggunakan mesin ketik manual harus ganti dengan komputer, maka akan muncul masalah. Apakah masalahnya sehingga perlu ada perubahan. Apakah masalahnya dengan sistem sentralisasi, sehingga perlu berubah menjadi sistem desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, apakah masalahnya sehingga kebijakan pendidikan selalu berubah, ganti menteri ganti kebijakan? Apakah masalahnya setelah terjadi perubahan?

b.     Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.

Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Mungkin masih ingat bahwa pada era orde baru direncanakan pada tahun 2000 Bangsa Indonesia akan tinggal lantas tetapi ternyata tidak, sehingga muncul masalah. Dengan adanya reformasi diharapkan harga-harga akan turun, ternyata tidak, sehingga timbul masalah. Direncanakan dengan adanya penataran pengawasan melekat, maka akan menjadi penurunan dalam jumlah KKN, tetapi ternyata tidak sehingga timbul masalah. Dengan kebijakan MBS, kualitas pendidikan akan meningkat, tetapi ternyata belum terlihat. Apakah masalahnya sehingga apa yang telah direncanakan tidak menghasilkan kenyataan. Jadi untuk menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan.

c.     Adanya pengaduan.

Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu. Pikiran pembaca yang dimuat dalam koran atau majalah yang mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu lembaga pendidikan, dapat dipandang sebagai masalah, karena diadukan lewat media sehingga banyak orang yang menjadi tahu akan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang diberikan. Dengan demikian orang tidak akan membeli lagi atau tidak menggunakan jasa lembaga itu lagi. Demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap suatu sekolah atau perguruan tinggi juga dapat menimbulkan masalah. Dengan demikian masalah penelitian dapat digali dengan cara menganalisis isi pendaduan.

d.     Ada kompetisi.

Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dapat memanfaatkan untuk kerja sama. Perusahan Pos dan Giro merasa mempunyai masalah setelah ada biro jasa lain yang menerima titipan surat, titipan barang, ada hand phone yang dapat digunakan untuk SMS, internet, e-mail. Perusahan Kereta Api memandang angkutan umum jalan raya dengan Bus sebagai pesaing, sehingga menimbulkan masalah. Tetapi mungkin PT. Telkom kurang mempunyai masalah karena tidak ada perusahaan lain yang memberikan jasa yang sama lewat telepon kabel, tetapi menjadi masalah setelah ada saingan telepon genggam (hand phone). Dalam pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan yang selama ini unggul di dalam negeri, akan timbul masalah setelah ada perguruan tinggi asing boleh beroperasi di Indonesia.. Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan data. Misalnya penelitian tentang SDM, maka masalah SDM, harus ditunjukkan dengan data. Masalah SDM misalnya, jumlah SDM yang terbata, jenjang pendidikan yang rendah, kompetensi dan produktivitas yang masih rendah. Data masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan pendahuluan terhadap hasil penelitian orang lain, atau dari dokumentasi. Data yang diberikan harus up to date, lengkap dan akurat. Jumlah data masalah yang dikemukakan tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Kalau penelitian berkenaan dengan 5 variabel, maka data masalah yang dikemukakan minimal 5. Tanpa menunjukkan data, maka masalah yang dikemukakan dalam penelitian tidak akan dipercaya.

5.     LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

Dalam bukunya, Metodologi Penelitian Kualitatif, Prof. DR. Lexy J. Moleong, MA. menuliskan langkah-langkah perumusan masalah sebagai berikut :

a.     Tentukan fokus penelitian

b.     Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitannya dengan fokus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus

c.  Di antara faktor-faktor yang terkait, adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih

d.     Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.

6.     CONTOH MASALAH PENELITIAN

Contoh Rumusan Masalah Penelitian

Contoh pertama dalam bentuk rumusan masalah penelitian, yang mutlak haruslah dibentuk. Dalam contoh ini mengindkasi dari judul penelitian “Pembuatan Biskuit Bayi Dengan Bahan Dasar Buah Campolay Dan Rumput Laut Untuk Menyediakan Makanan Tambahan Asi (MP-ASI) Guna Memberikan Gizi pada Bayi”. Maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut;

Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:

1.     Bagaimana cara mengkombinasikan bahan-bahan lokal untuk membuat biskuit sehat untuk bayi?

2.     Bagaimana cara membuat biskuit bayi dari buah campolay dan rumput laut?

3.     Bagaimana meningkatkan nilai ekonomis dan dayaguna dari buah campolay?

4.     Bagaimana meningkatkan nilai ekonomis rumput laut bagi masyarakat?

5.     Bagaimana mengembangan dan melestarian buah campolay sebagai komoditas unggulan di Indonesia?

Contoh Rumusan Masalah Karya Ilmiah

Proses pembuatan karya tulis ilmiah selalu meletakan tentang bagian rumusan masalah. Rumusan masalah yang ada di KTI berkaiatn erat dengan solusi yang ditawarkan dalam memecahkan bentuk permasalahan. Misalnya saja dalam masalah nyamuk dan pengobatan tradisional yang di tawarkan. Maka bentuk rumusan masalah ini adalah sebagai berikut;

Rumusan Masalah Karya Ilmiah

1.    Apa kandungan serta fungsi kulit langsat terhadap pencegahan demam berdarah

2. Bagaimana proses pembuatan LAMUK (Lampu Anti Nyamuk) dengan ekstraksi kulit langsat?

3.   Bagaimana cara kerja LAMUK (Lampu Anti Nyamuk) dengan ekstraksi kulit langsat dalam menghindarkan kontak langsung dengan nyamuk?


Contoh Rumusan Masalah Makalah

Makalah dalam susunan pembuatannya selalu mengaitkan dengan rumusan masalah. Bagian ini berada di awal paragraf dengan susnannya persisi berada di latar belakang karya tulis. Contoh pembuatan rumusan masalah untuk makalah ialah sebagai berikut;

Rumusan Masalah Makalah

Makalah ini dibuat untuk memecahkan masalah sebagai berikut;

1. Bagaimana cara menuntasakan gatal-gatal di pondok pesantren sehingga mampu meningkatkan kesehatan?

2. Bagaimana mensosialisasikan daun sirih merah sebagai obat gatal-gatal sehingga memberikan pengajaran terhadap para santri yang tinggal di pondok pesantren?


Contoh Rumusan Masalah Kuantitatif

Contoh selanjutnya berkaiatan dengan kuantitatiaf. Pengertian penelitian kuantitatif sendiri adalah penelitian yang menggunakan penghitungan numerik dengan data statitistik. Contoh ini misalnya berkaitan dengan relevansi dari sebuah penelitian yang dilakukan.

Rumusan Masalah Kuantitatif

1. Rumusan masalah pada penulisan penelitian kuantitataif ini di antaranya:Bagaimana rancangan desain TARBID (Tambak Rumput Laut Hibrid) : Konsep Tambak Rumput Laut Berbasis Hybrid Energy System sebagai Solusi Kelangkaan Supply Energi bagi Masyarakat Pesisir Pantai?

2.   Bagaimana relevansi penggunaan TARBID (Tambak Rumput Laut Hibrid) : Konsep Tambak Rumput Laut Berbasis Hybrid Energy System sebagai Solusi Kelangkaan Supply Energi bagi Masyarakat Pesisir Pantai?


Contoh Rumusan Masalah Deskriptif/Kualitataif

Sunannan rumusan masalah selanjutnya, yang akan diberikan ada dalam pengertian penenlitian kualitatif, salah satu jenisnya adalah deskriptif. Contoh ini misalnya dalam menganalisa perkembangan Bahasa Inggris dan pendidikan sekala nasional. Maka bentuk rumusannya adalah sebagai berikut;

Rumusan Masalah Deskriptif/Kualitataif

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu;

1.  Bagaiamana mewujudkan kebijakan universal dengan GUBAH yang dikeluarkan pemerintah untuk membantu meningkatkan kapasitas dan kulitas masyarakat Indonesia terhadap kemampuan bahasa ingris di pedesaan?

2.  Bagaimana implemenatsi kebijakan GUBAH sehingga meningkatkan pengaruh positif terhadap bahasa ingris masyarakat Indonesia khususnya di wilayah pedesaan?

3.   Apa kelebihan kebijakan GUBAH yang dikeluarkan pemerintah dalam upaya peningkatan kapasitas dan kualitas bahasa ingris masyarakat Indonesia?

Dari serangkaian penjelasan mengenai rumusan masalah di atas, penting bagi tulisan ini untuk memberikan tips dan trik dalam proses penyusunannya, selain menulis dengan baik dalam proses pembuatan rumusan masalah seseorang peniliti haruspula memahami isi dalam latar belakang.

 


C. TUGAS


     Untuk mengerjakan tugas, silahkan klik disini

Author Image

About ALVA MUSTAMU
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

Tidak ada komentar: